Suara Keheningan | Ino Sigaze
"Saling support dan bangga adalah cerita yang tidak pernah putus dari geng sekolah. Janji untuk berjumpa kembali itu adalah juga bagian dari cerita geng sekolah hingga sekarang. Kapan-kapan kita bertemu lagi dan berterus terang...."
Tidak pernah terbayangkan bahwa tema geng sekolah bisa muncul. Geng sekolah kalau dari pengalaman saya bisa berarti ganda, di satu sisi geng dalam hal adu fisik, tetapi juga geng dalam hal ilmu.Kenangan indah yang dalam banyak hal meninggalkan rasa aneh itu, saat ini mencuat kembali. Pertanyaan wajar pun bertubi-tubi datang: Mengapa lakukan itu ya? Kenapa bisa menjadi begitu aneh waktu itu?
Tiga tahun saya menikmati pendidikan sekolah menengah atas (SMA) pada sebuah lembaga pendidikan yang terkenal karena toleransinya di kota saya. Ditemukan pula banyak gengnya di sana, bahkan hampir ada di semua kelas.
Geng saya waktu itu semuanya berbadan kecil. Keunggulan dari geng saya adalah berada di kelas IPA. Kelas bergengsi bukan karena jumlahnya sedikit, tetapi ada anggapan bahwa "Anak IPA itu disayangi guru-guru." Geng IPA sebutan khas pada masa itu.
Ke mana-mana selalu bersama, bahkan pernah ada kompromi untuk bolos pun sama-sama. Nah, kenangan unik itu dinikmati bersama geng masa SMA.Geng IPA punya ruangan kelas bersebelahan dengan ruang guru. Jadi, geng itu kadang-kadang beruntung, tapi kadang juga tersiksa. Beruntung karena geng IPA jumlahnya sedikit, jadi kalau ada sesuatu yang enak di ruang guru, guru-gurunya biasa datang ke kelas dan memberi sesuatu.Geng IPA biasanya mendapatkan remah-remah dari ruang sebelah.
Gimana sih rasanya disayang guru. Senang kan? Pokoknya biar cuma hal kecil pun, kalau diberikan oleh guru, itu berarti kamu anak yang pintar. Ada juga sih rasa seperti, wow istimewa banget.
Kesan geng IPA sebagai geng istimewa memang selalu ada. Bahkan kami sendiri terkadang merasakan keistimewaan seperti itu. Mengapa sampai ada kesan seperti itu? Ada 4 alasan kesan istimewa terhadap geng IPA:
1. Geng IPA itu punya taruhan besar: Bawa nama sekolah
Saya tidak tahu kenapa pada masa itu ada saja kegiatan cerdas cermat menjelang hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei, lalu menjelang 17 Agustus, hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.Dua momen itu, betul-betul menjadi kesempatan bahwa nyali dari geng IPA mulai dipertaruhkan.
Mata pelajaran yang biasa dilombakan adalah Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.Sebetulnya bukan soal mata pelajaran juga sih, tapi lebih karena gengsi sekolah. Bagaimana mengubah dan membawa nama sekolah itu pada prinsipnya hasil akhir dari cerdas cermat.
Kecerdasan dan kecermatan siswa adalah ukuran bagi kualitas sekolah. Aneh juga kan kriterianya, tapi itulah anggapan umum yang ada, bahkan mungkin sampai sekarang. Kalah dalam perlombaan cerdas cermat secara tidak langsung memberikan kesan bahwa kualitas sekolah itu tidak bagus. Malu bukan?
Nah, pernah anggota Geng IPA beradu cerdas cermat dan membawa nama sekolah. Kisah dan kenangan itu tidak terlupakan, karena nama peserta lomba disebutkan pada saat apel bendera. Ya, cerita bahwa geng IPA pernah mengalahkan sekolah-sekolah favorit di kotaku.Rasa haru luar biasa, apalagi dari satu geng.
Motivasi belajar meningkat drastis karena ketakutan, jangan-jangan cuma menang pada saat perlombaan, sedangkan ujian akhir nantinya tidak lulus. Sebuah kecemasan yang melahirkan kewaspadaan dan berjaga-jaga.
2. Rasa istimewa itu datang dari promosi untuk memperoleh beasiswa
Kesuksesan pada waktu cerdas cermat dan juga dari kriteria nilai rapor setiap semester rupanya menjadi suatu pertimbangan khusus agar anggota geng itu memperoleh beasiswa. Lumayan sih pada tahun 1998 saat Indonesia krisis ekonomi, saya masih memperoleh uang beasiswa sebesar tujuh ratus lima puluh ribu. Bagi saya pada masa itu sungguh merupakan hal yang luar biasa. Saya selalu bersyukur kepada Tuhan.
3. Rasa istimewa itu datang juga dari diri sendiri, ya anak petani yang bisa membiayai pendidikan sendiri
Saya ingat baik sekali geng IPA semuanya anak-anak petani dan nelayan sederhana di pesisir pantai Ende. Kesederhanaan orang tua itu mungkin juga menjadi faktor utama yang memotivasi kami untuk belajar dengan rajin dan serius dalam satu geng sekolah.
Masa depan tentu ada di tangan kami sendiri. Ya, geng yang tidak hanya belajar bersama, tetapi juga kadang bercerita bersama tentang sulitnya hidup orang tua membiayai pendidikan kami.
4. Rasa istimewa itu karena Geng IPA adalah juga geng kreatif
Bermodalkan kamera Canon kodax model kuno, geng IPA membuat foto-foto bersama sebagai promosi atau bahkan pancingan untuk teman-teman lainnya. Kreatifitas itu rupanya laris dan geng IPA lagi-lagi bisa meraup cuan untuk sekedar menikmati bakso solo sore-sore di pesisir lapangan perse Ende dekat pohon Sukun, di mana Bung Karno merenungkan Pancasila.
Ya, sebuah kenangan Geng Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang baru tersingkap sekarang. Ini gara-gara Kompasiana. Ya, saya berterima kasih kepada Kompasiana, yang secara tidak langsung melalui tema pilihan telah berhasil membongkar kenangan masa lalu yang punya pesan dan sejarah indah.
Dari 4 alasan di atas, sebetulnya ada pesan dan maknanya untuk geng sekolah saat ini:
1. Geng sekolah itu tidak cukup hanya terkait dengan keanehan saja, tetapi terutama dan penting adalah geng sekolah untuk menjaga citra almamater.
2. Geng sekolah itu mesti berurusan dengan kesempatan dan peluang untuk kesuksesan. Jangan terlena dengan kesenangan anggota geng sekolah, tetapi berlomba dalam merebut kebaikan dan kesuksesan.
3. Geng sekolah untuk anak-anak dari kalangan keluarga tidak mampu dan atau menengah harus disadari sebagai sarana motivasi untuk terus berpacu dalam kemandirian.
4. Geng sekolah yang benar-benar bergengsi itu tidak terlepas dari kreatifitas yang produktif dan konstruktif, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk teman-teman, sekolah dan tentu untuk orang tua.
Demikian 4 alasan mengapa bangga menjadi geng sekolah dan pesan-pesan praktisnya. Bagaimana pun istilah geng sekolah itu dimaknai, tidak akan pernah luput dari cerita serunya. Namun, hal yang penting dan utama, bahkan tidak bisa dilupakan dari lingkaran geng sekolah adalah perjuangan meraih cita-cita.
Satu geng sekolah, yang patut dikenang adalah saat geng sekolah bisa meraih kesuksesan sesuai bidang dan kemampuan masing-masing tanpa saling iri dan mencederai.
Saling support dan bangga adalah cerita yang tidak pernah putus dari geng sekolah. Janji untuk berjumpa kembali itu adalah juga bagian dari cerita geng sekolah hingga sekarang.Jadilah geng ilmu pengetahuan alam yang cerdas, to be smart.
Salam berbagi, ino, 30.04.2021.
Baca Artikel aslinya di sini: Menemukan 4 Alasan Bangga Jadi Geng IPA Dulu dan Pesannya untuk Sekarang Halaman 1 - Kompasiana.com