TAMAN ZIARAH IMAN KARMEL INDONESIA TIMURSuara Keheningan |
Jumat, 19.03.2021Karmel Indonesia Timur pada hari Jumat, 19 Maret 2021 bertepatan dengan Pesta Santo Yusuf, Pater Florianus Stefanus Buyung, O.Carm bersama P. Kristo, O.Carm telah memberkati Taman Ziarah Iman di Pantai Doreng Paroki Fransiskus Serius, Habibola. Destinasi rohani baru ini diberkati untuk pembangunan tahap pertama, yakni taman Santo Yoakim dan santa Anna. Misa pemberkatan dihadiri umat Paroki Santo Fransiskus Doreng, Habibola.
Pembangunan Taman Ziarah Iman masih terus dilanjutkan. Masih ada beberapa Situs lagi yang akan dibangun seperti: Santa Maria dari Gunung Karmel, Pieta, Santo Yosef, Malaikat Agung, Salib dan Makam Kosong. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan dukungan dan uluran tangan semua pihak.
Taman Ziarah Iman yang dirintis para Karmelit ini hadir di Keuskupan Maumere, Kabupaten Sikka. Hadir persis di tengah krisis Covid-19. Siapa saja boleh menghubungkan tema-tema seperti itu. Meskipun demikian, Taman Ziarah Iman tidak dibangun karena ada krisis, tetapi lebih karena kerinduan jiwa manusia. Hal ini berangkat dari keyakinan terdalam dari pengalaman mistisisme
Santo Yohanes dari Salib bahwa Tuhan "selalu hadir di dalam jiwa." Bahkan inisiatif pembangunan Taman Ziarah Iman ini tidak terpisahkan dari kerinduan akan persatuan penuh kasih dengan Tuhan. Ya, Santo Yohanes dari Salib menulis: "...karena cinta adalah kekuatan dan kebajikan jiwa yang menariknya kepada TUHAN, karena hanya melalui cinta, jiwa dapat bersatu dengan Tuhan."
Refleksi ini menjadi dasar dari pembangunan Taman Ziarah Iman.
Berikut ini kami memberikan 3 pertimbangan dan refleksi terkait nama Nera Maeng.
1. Manusia selalu aktif bekerja, bahkan tiada hari aktif dalam suatu dunia yang penuh dinamika ini. Pernahkah orang bertanya, kapan jiwaku bisa beristirahat dalam damai?
2. Karmel berusaha menerjemahkan kerinduan manusia atau umat dalam bentuk yang lebih nyata sebagai jawaban dari kelelahan fisik, bahkan jiwa yang selama ini mungkin sedang mencari-carinya, dimana tempat bagi kami untuk berteduh dan menjadikan jiwa ini tenang, hening dan damai.
3. Inilah adalah soal opsi yang tidak terpisahkan dari jiwa spiritualitas Karmel. Karmel menawarkan spiritualitasnya kepada siapa saja, atau kepada dunia tentang doa, persaudaraan dan pelayanan. Tawaran ini bebas dengan suatu keyakinan bahwa siapa saja suatu waktu akan pernah mengalami yang namanya lelah. Oleh karena itulah, mungkin Tamaan Ziarah Iman adalah alternatif yang memberikan harapan dan gairah baru untuk menikmati ketenangan jiwa. Ya, jiwa yang tenang untuk kembali ke dunia dan melayani umat atau siapa saja.
Refleksi dan catatan kecil ini, tentu bermuara dari sebuah nama "NERA MAENG". Kata
Nera itu berarti istirahat, sedangkan
Maeng artinya Jiwa. Jadi, secara harafiah dalam bahasa Sikka,
Nera Maeng berarti Istirahat Jiwa. Dalam bahasa yang lebih dikenal adalah sebuah OASE. Ya, Istirahat Jiwa dalam kelelahan perjalanan ziarah iman. Penamaan ini sesuai kata-kata Santo Agustinus: "Hatiku gelisah sebelum beristirahat dalam Allah." Atau sekali lagi saya mengutip Santo Yohanes dari Salib: "Jangan biarkan pikiranmu bertumpu pada hal lain selain Tuhan."
Pertanyaannya: Siapa yang tidak pernah lelah? Atau siapa yang tidak pernah membutuhkan saat istirahat, sunyi, tenang dan damai? Rasanya tidak ada orang yang begitu kuat sampai tidak pernah mengalami kelelahan fisik dan jiwa.
Nah, inilah saatnya bagi semua untuk belajar memaknai NERA MAENG. Mungkin dari sana akan ada suara keheningan baru yang menjadikan orang kreatif dan berenergi dalam ladang pelayanan atau pastoral. Dari jiwa yang pulih karena cukup istirahat, kami percaya akan ada pula harapan untuk siap berbagi dan saling memberi inspirasi, bahkan energi baru yang cukup untuk berkreasi dari iman kita sendiri.
Santa Teresa dari Avila mendengar Tuhan berbicara di dalam dirinya seperti ini: "Engkau adalah rumahku dan tempat tinggalku, Engaku adalah kampung halamanku (Heimat) untuk dan karena Aku mengetuk pintumu,... jika kamu mengira Aku jauh darimu, kemudian hubungi Aku dan kamu akan menyadari bahwa Aku belum meninggalkan selangkahpun. Jadi, jiwa, carilah Aku di dalam dirimu."
oleh: Rm. Ino,O.Carm