Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Paskah sudah mendekat. Rencana untuk menangkap Yesus tampak makin kuat. Namun tidak semua sejalan dengan rencana dari lawan-lawan Yesus itu.
Dalam Yohanes 7:40-53, kita membaca kontras tajam antara orang yang mendengarkan Yesus dan orang yang menolak untuk mendengarkan-Nya. Perikop ini menyoroti perbedaan dasar antara beriman dan sikap tidak percaya, serta mengundang kita untuk merenungkan tanggapan kita sendiri terhadap pesan Yesus.
Di satu sisi, kita melihat individu yang terbuka terhadap pesan Yesus. Beberapa orang dI antara khalayak tertarik dengan ajaran Yesus dan percaya kepada-Nya (Yohanes 7:40-41). Bahkan para penjaga Bait Allah, yang dikirim untuk menangkap Yesus, ragu-ragu untuk bertindak melawan-Nya. Mereka mengakui bahwa "tidak pernah ada orang yang berbicara seperti orang ini" (Yohanes 7:46).
Di sisi lain, kita membaca tentang orang yang menolak untuk mendengarkan Yesus. Orang-orang Farisi, yang hendak menangkap Yesus, menuduh para penjaga Bait Allah tertipu oleh kata-kata Yesus (Yohanes 7:47-49). Nikodemus, seorang Farisi yang sebelumnya telah bertemu dengan Yesus, mencoba membela Yesus. Tetapi segera ditekan oleh rekan-rekannya (Yohanes 7:50-51).
Perikop ini mengajak para pembaca untuk merenungkan hal-hal berikut. Pertama, bagaimana kita menyediakan ruang dalam hidup kita untuk mendengarkan pesan Yesus, dan apa saja hambatan yang selama ini mencegah kita untuk mendengarkan-Nya?
Kedua, apa saja konsekuensi dari menolak mendengarkan Yesus, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam komunitas? Ketiga, bagaimana kita dapat memupuk kerendahan hati, seperti para penjaga, dan mengakui otoritas dan kebijaksanaan ajaran Yesus?
Injil Yohanes 7:40-53 menyoroti perbedaan dasar antara orang yang mendengarkan Yesus dan orang yang menolak untuk mendengarkan-Nya. Ketika kita merenungkan bagian ini, kita diundang untuk memeriksa tanggapan kita sendiri terhadap pesan Yesus dan mempertimbangkan konsekuensi dari menolak untuk mendengarkan Dia.
Semoga kita dapat memupuk sikap rendah hati, terbuka, dan mau mendengarkan kata-kata Yesus, sehingga kita dapat memperdalam iman dan hubungan kita dengan-Nya.
Sabtu, 5 April 2025HWDSF