Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Pertemuan Yesus dengan dua murid Yohanes Pembaptis dalam Injil hari ini (Yohanes 1:35-42) meninggalkan pesan-pesan rohani yang relevan bagi kita. Salah satunya adalah kata-kata Yesus kepada mereka yang mengikuti-Nya, "Apakah yang kamu cari?" (Yohanes 1:38).
Sabda itu Tuhan Yesus sampaikan pula kepada semua pengikut-Nya. Apakah jawaban yang kita berikan? Hati manusia lelah dan terus mencari rasa damai. Sebagian merasakannya tatkala semua serba aman dan nyaman. Keduanya berkaitan dengan hasrat untuk merasa bahagia.
Di manakah rasa nyaman dan aman sejati? Dapatkah dunia yang terus berubah dan bergejolak memberikannya? Tuhan Yesus mengundang orang untuk datang kepada-Nya untuk mengalami damai yang tidak dapat diberikan oleh dunia.
Ada pula yang mengira dapat menemukan rasa damai itu dalam harta yang banyak atau kekuasaan yang digenggamnya. Benarkah demikian? Bukankah fakta menunjukkan sebaliknya? Semakin banyak harta miliknya dan semakin besar kekuasaannya, semakin orang dibuat khawatir olehnya?
Sulit menemukan damai sejati dalam yang duniawi dan tidak abadi. Hanya yang bersifat tetap dan mengatasi semua itu dapat memberikan damai kepada manusia. Jawaban dua murid pertama yang mengikuti Yesus memberikan pesan penting bagi kita.
Mereka berkata, "Guru, di manakah Engkau tinggal?" (Yohanes 1:38). Mereka bertanya untuk bergabung dengan-Nya dan tinggal bersama-Nya. Dan Yesus menyambut-Nya dengan bersabda, "Marilah, dan kamu akan melihatnya" (Yohanes 1:39).
Yesus tidak menjanjikan ini dan itu serta tidak pernah menipu. Dia mengundang orang yang lelah mencari dalam kehidupan ini untuk datang kepada-Nya dan mengalaminya sendiri.
Kepada kita yang lelah mencari rasa damai dan tenang, Yesus bersabda, "Apakah yang kamu cari?" Katakan jawaban kita dari dalam hati dan dengarkanlah Dia. Dia mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan tinggal bersama-Nya. Apakah kita mau datang?
Sabtu,4 Januari 2025HWDSF
