Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Hidup manusia berlangsung dalam waktu. Karena pernah hidup dalam masa lalu, manusia memiliki pelbagai kenangan. Sebagian kenangannya indah; sebagian yang lain menyisakan rasa susah. Ada pula yang mengalaminya sebagai satu perasaan yang tercampur antara keduanya.
Ada kalanya, mengingat kembali bahwa kenangan masa lalu itu penting. Mereka yang sudah tua bisa kembali bertingkah seperti anak-anak saat merayakan kembali kenangan masa lalu itu. Di sana, orang bisa menikmati banyak peristiwa lucu.
Banyak peristiwa yang puluhan tahun telah lewat tiba-tiba muncul kembali dalam daya ingat. Bahkan kenangan itu terasa amat hidup dan membuat mereka yang terlibat di dalamnya tertawa terbahak- bahak. Ternyata, mengingat masa lalu itu tidak selalu mesti membuat orang merasa sendu. Di sana, ada pula rangkaian kegembiraan dan refleksi diri yang berarti.
Pelbagai kenakalan masa muda, khususnya yang dulu waktu dilakukan mengundang ketegangan, saat diceritakan kembali menciptakan suasana gembira. Ada makna dan nilai baru dalam hal-hal yang sudah lalu.
Itulah sekelumit suasana yang tampak dalam reuni. Bagi mereka yang suka menikmati reuni, suasana demikian terasa berlangsung cepat sekali. "Tetapi setiap momen persahabatan yang dibagikan, meski untuk waktu yang pendek, merupakan suatu kekayaan, bagai sinar matahari dan kehangatan, seperti siraman hujan yang menyegarkan bumi."
Masih ada lagi yang dilakukan dalam reuni sekolah. Misalnya, mengenang kekhasan para guru. Bisa pula orang berbagi pengalaman tentang betapa berjasa para guru yang mendidik para muridnya dengan kesungguhan hati. Para muridnya sungguh merasakan perhatian dan pengorbanan mereka yang tinggi.
Ternyata, hidup ini tampak indah bukan hanya ketika dilihat pada saat ini, melainkan juga waktu digali dalam perspektif masa lalu. Betapa pentingnya mengenang masa-masa indah di masa lalu.
Bermaknakah masa lalu kita? Itu tergantung bagaimana kita menggali dan mensyukurinya.
Salam dan Tuhan berkati.Rabu, 27 Desember 2023AlherwantaRenalam 354/23