Suara Keheningan |RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Bangunan-bangunan kuno bisa berdiri kokoh kuat selama berabad-abad, karena ditopang fondasi yang kuat. Sehebat apapun bangunannya, tanpa fondasi kuat tentu akan mudah ambruk.
Negara sebagai rumah sosial suatu bangsa juga membutuhkan dasar. Negara Kasatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki fondasi yang kuat, yakni Pancasila.
"Pancasila ialah dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia (Philosophische Grondslag)", kata Bung Karno. Nilai-nilainya digali dari kearifan lokal suku-suku bangsa Indonesia. Karena itu, Pancasila itu orisinal milik bangsa Indonesia. Di sana terdapat pandangan hidup dan cita-cita bangsa Indonesia.
Menggantinya dengan ideologi lain bagaikan membongkar fondasi rumah. Artinya, menghilangkan dan menggantikan negara dan bangsa Indonesia. Sangat berbahaya. Hal itu mutlak mesti dihindari; jangan sampai terjadi!
Ini penting diingat tatkala mau memilih pemimpin nasional. Mesti pilih yang setia pada NKRI dan tidak melirik ke sana ke mari. Seluruh bangsa Indonesia perlu menggali, memahami, dan menghayati Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
WNI yang patriotik mengakui dan membela Pancasila demi eksistensi NKRI. Seperti setiap rumah tangga kokoh karena setia kepada janji perkawinan, demikian pula negara Indonesia berdiri kuat ketika warganya bersatu setia menghayati Pancasila.
Organisasi hidup dan berkembang ketika warganya menghayati nilai-nilai yang dirangkum dalam visi dan misi. Demikian pula bangsa Indonesia hanya akan tumbuh teguh tatkala setia kepada Pancasila.
Penyelewengan Pancasila di masa lalu bukanlah alasan menyingkirkannya dari panggung kehidupan berbangsa. Semua langkah salah dalam sejarah perlu dijadikan pelajaran dan bekal dalam berbenah.
Pancasila dihayati bukan hanya untuk membangun Indonesia merdeka, makmur, dan damai sejahtera. Keberhasilan dalam menghayatinya akan menghantar bangsa Indonesia sukses mengambil bagian dalam menata dan membangun dunia.
Keluarga, sekolah, dan masyarakat bertanggungjawab untuk memperkenalkan, menanamkan, dan menumbuhkan jiwa Pancasila. Dengan demikian pembangunan Indonesia tetap kuat berlandaskan pada kearifan lokal tanpa tertinggal arus global. Selamat merayakan Hari Lahirnya Pancasila!
Salam dan Tuhan berkati.
SOHK, Kamis 1 Juni, 2023Hari Lahirnya Pancasila AlherwantaRenalam 152/23