Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Perlu dicatat bahwa ada empat macam doa. Yang paling sering didoakan adalah doa permohonan. Itulah yang didoakan ratu Ester kepada Tuhan dan diajarkan oleh Sang Guru Kehidupan.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan" (Mat 7: 7-8).
Apakah ketika orang berdoa dan meminta pasti diberi? Bukankah banyak permohonan yang tidak dikabulkan alias tidak sesuai dengan maksud dari yang meminta? Kalau demikian, apa gunanya berdoa?
Jawabannya ditemukan pada ayat berikut. "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Mat 7: 9-11).
Doa permohonan sebaiknya tidak hanya fokus atau terbatas pada isi permintaannya, tetapi juga bagaimana doa itu disampaikan.
Hendaknya didoakan dalam iman akan Allah yang mahabaik.
Allah yang demikian tentu mengetahui secara baik tentang pemberian yang baik (Mat 7: 11) dan memberikannya pada saat yang baik. Waktu yang baik dari Tuhan itu berbeda dari waktu baiknya manusia.
Menerima keputusan Tuhan yang kadang tidak sesuai dengan yang orang harapkan termasuk seni dalam menyampaikan doa permohonan. Lebih dari itu, iman akan Allah yang mahabaik perlu menjiwai setiap permohonan.
Ternyata, doa permohonan itu bukan hanya tentang minta apa, tetapi juga bagaimana memintanya. Menunjukkan iman seseorang.
“Don’t stop praying. He hears you and He is working it out for your good.” Anonymous*)
Kamis, 10 Maret 2022RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.
*)Jangan berhenti berdoa. Dia mendengarkanmu dan menyelesaikan demi kebaikanmu. Anonim.