1 min dibaca
04 Mar
04Mar
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm


Bacaan Injil hari ini (Markus 10:17-27) termasuk yang paling sering dibaca dan didengarkan. Perikop ini amat menantang orang dan membuat bertanya-tanya. Apa pesan yang terkandung di dalamnya? 

Sebagian renungan menekankan bahwa harta dunia itu terkesan bertentangan dengan hidup surga. Mereka menulis bahwa orang mesti melepaskan harta duniawi demi memperoleh hidup surgawi. Benarkah maksud perikop ini demikian? 

Mengapa Yesus mengajarkan bahwa orang beruang sulit masuk ke dalam Kerajaan Surga? Apakah uang dan kekayaan itu penghalang bagi manusia dalam memperoleh keselamatan? Jika benar demikian, mengapa Tuhan menyediakan itu semua bagi manusia? 

Sesungguhnya, perikop ini berbicara tentang seorang anak muda kaya yang datang kepada Yesus dan bertanya apa yang perlu dilakukan untuk memperoleh hidup yang kekal (Markus 10:17). Jawaban Yesus menegaskan bahwa itu dapat diperoleh hanya berkat rahmat Allah. 

Orang tidak dapat mengandalkan hartanya yang banyak untuk memperoleh keselamatan. Rupanya, anak muda itu tidak percaya akan hal itu, karena dia akhirnya pergi meninggalkan Yesus yang mengundangnya untuk mengikuti-Nya (Markus 10:21). Dia lebih mengikuti dirinya sendiri yang telah terikat dengan harta miliknya. 

Akhir dialog itu mengejutkan para murid Yesus yang kemudian bertanya, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" (Markus 10:26). Jawaban Yesus jelas, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin" (Markus 10:27).

Mengikuti Yesus, Sang Jalan menuju keselamatan seperti tidak mungkin bagi anak muda yang datang kepada Yesus. Demikian juga bagi para murid-Nya. Selama mereka masih berada dalam kerangka berpikirnya sendiri, hal itu tampak tidak mungkin. Namun bila orang mengandalkan Tuhan, hal itu mungkin. 

Karena itu, salah satu kunci perikop ini adalah ajakan untuk mengikuti Yesus. "Datanglah ke mari dan ikutilah Aku" (Markus 10:21). Ini bukan soal memiliki harta atau tidak, melainkan tentang mengikuti Yesus. Itu mungkin dilakukan hanya berkat rahmat Allah. Apakah kita percaya kepada Yesus dan mengikuti-Nya ataukah lebih mengandalkan diri sendiri? 

Senin, 3 Maret 2025HWDSF

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.