Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Hari ini, kita membaca kisah tentang akibat dosa manusia (Kejadian 3:9-24) dan kasih Tuhan (Markus 8:1-10). Beberapa pesan dapat kita renungkan. Pertama, Adam dan Hawa tidak taat terhadap perintah Tuhan. Itu menyebabkan perpisahan dari Tuhan, rasa malu, dan hubungan yang rusak dengan satu sama lain serta ciptaan.
Kedua, tanggung jawab dan pengalihan atas kesalahan. Ketika dihadapkan dengan Tuhan, Adam dan Hawa mengalihkan kesalahan atas tindakan mereka. Adam menyalahkan Hawa, dan Hawa menyalahkan ular (Kejadian 3:12-13). Manusia cenderung menghindari pertanggungjawaban dan mengalihkan itu kepada orang lain.
Ketiga, kutukan dan penebusan. Tuhan mengucapkan kutukan kepada ular, tetapi juga menjanjikan penebusan melalui keturunan perempuan (Kejadian 3:15). Inilah bibit pertama Injil, karena menunjuk pada penebusan akhir yang akan datang melalui Yesus Kristus.
Keempat, realitas baru dan kondisi manusia. Adam dan Hawa harus meninggalkan Taman Eden, dan hubungan mereka dengan Tuhan dan satu sama lain berubah selamanya. Realitas baru ini ditandai oleh kesulitan, rasa sakit, dan kematian.
Akhirnya, kemurahan hati Tuhan dan pemeliharaan-Nya. Terlepas dari konsekuensi dosa mereka, Tuhan menunjukkan belas kasihan dan pemeliharaan kepada Adam dan Hawa. Dia memenuhi kebutuhan mereka (Kejadian 3:21). Tuhan memelihara manusia secara berkelanjutan; bahkan di tengah dosa dan konsekuensinya.
Injil menceritakan tentang bagaimana sikap Tuhan itu (Markus 8:1-10). Ketika manusia berada dalam kekurangan, Tuhan menunjukkan belas kasihan-Nya (Markus 8:2). Dia tidak menyalahkan siapa pun, melainkan mencari solusi.
Di tengah banyak orang yang lapar, Yesus bertanya, "Berapa roti ada padamu?" (Markus 8:5). Dan dia menggunakan tujuh roti dan beberapa ikan yang tersedia untuk memberi makan empat ribu orang.
Bacaan-bacaan hari ini mengajarkan bahwa dosa mencelakakan manusia, sedang kasih Tuhan menyelamatkan mereka. Semoga kita tidak terkurung dalam dosa dan sikap saling menyalahkan, tetapi percaya kepada kasih Tuhan yang menghidupkan.
Sabtu, 15 Februari 2025HWDSF