Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Hari Raya Pembaptisan Tuhan menandai berakhirnya musim Natal dan menyingkapkan salah satu misteri Yesus. Bapa mengutus-Nya ke dunia dan menjadikan-Nya manusia seperti kita, dengan misi untuk menebus umat manusia. Untuk memenuhi misi ini, Yesus mengidentifikasi diri-Nya dengan kita, orang-orang berdosa, dan hidup bersama kita.
Pada hari pesta ini, kita membaca Kitab Nabi Yesaya 40:1-5.9-11, Surat Santo Paulus kepada Titus 2:11-14, dan Injil Lukas 3:15-16.21-22. Mari kita fokus pada Injil Lukas yang menyampaikan tiga pesan penting.
Pertama, Yesus muncul seperti semua orang biasa lainnya, mengantre bersama banyak orang yang menunggu pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis. Namun, setelah pembaptisan-Nya, langit terbuka, dan Roh Kudus turun ke atas-Nya dalam bentuk burung merpati. Sebuah suara dari surga berkata, "Engkaulah Anak-Ku, kepada-Mulah Aku berkenan" (Lukas 3:22).
Peristiwa ini memberikan makna yang berbeda pada pembaptisan Yesus. Ia dibaptis bukan untuk bertobat dari dosa, tetapi untuk melanjutkan misi Yohanes Pembaptis, yakni membawa orang kembali kepada Tuhan.
Kedua, baptisan Yesus menyatakan misteri-Nya sebagai Anak Allah, yang kepada-Nya Allah berkenan. Ini mengingatkan kita pada transfigurasi, di mana suara dari balik awan menyatakan pesan yang sama. Yesus berkenan kepada Bapa-Nya dengan melakukan kehendak Bapa-Nya sampai menderita dan mati di kayu Salib.
Ketiga, perayaan ini mengingatkan kita pada baptisan kita. Sakramen ini menjadikan kita masing-masing putra dan putri Allah dan anggota keluarga Allah yang berkenan kepada Allah. Dengan berpartisipasi dalam kehidupan dan misi Yesus, kita menjadi anggota keluarga Allah dan melakukan yang berkenan kepada Allah seperti yang Yesus lakukan.
Kita bergabung dengan Yesus dalam penderitaan dan kematian-Nya, menyatukan penderitaan dan kematian kita dengan penderitaan dan kematian Yesus. Sebagaimana Yesus mengidentifikasi diri-Nya dengan kita dari awal hingga akhir hidup-Nya, kita juga mengidentifikasi diri kita dengan-Nya hingga akhir hidup kita.
Perayaan ini mengakhiri masa Natal dan menandai dimulainya pelayanan publik Yesus. Besok kita akan memulai liturgi Masa Biasa, di mana kita akan membaca dan merenungkan pelayanan publik Yesus. Kita dipanggil untuk bergabung dengan-Nya dan berpartisipasi dalam pelayanan-Nya melalui kehidupan kita sehari-hari yang biasa.
Minggu, 12 Januari 2025Pesta Pembaptisan TuhanHWDSF