Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Tuhan menanamkan keinginan dalam diri manusia. Anugerah itu menggerakkan manusia menuju cita-citanya. Bukankah hidup ini dimotivasi oleh kerinduan untuk memenuhi keinginan? Betapa lemah dan tanpa gairah manusia yang tuna hasrat akan cita-cita.
Konfusius berkata, "The will to win, the desire to succeed, the urge to reach your full potential... these are the keys that will unlock the door to personal excellence." (Kehendak untuk menang, keinginan akan sukses, dorongan untuk mencapai seluruh potensi anda ... inilah kunci-kunci yang membuka pintu menuju keunggulan pribadi).
Namun demikian, memiliki keinginan bukannya tanpa tantangan. Yang terbesar ialah menghadapi fakta bahwa tidak semua keinginan dan cita-cita itu terpenuhi. Ada banyak yang tidak dicapai. Akibatnya, orang merasa kecewa.
Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar keinginan itu tidak terpenuhi. Mengapa? Pertama, karena keinginan manusia itu tidak ada batasnya. Kedua, bantuan orang lain untuk memenuhinya pun terbatas. Misalnya, anak bisa kecewa terhadap orangtua yang gagal memenuhi keinginan anak-anaknya; dan sebaliknya.
Rangkaian keinginan memang terhubung langsung dengan deretan kekecewaan. Ada agama yang mengajarkan supaya orang tidak kecewa, dia harus mematikan keinginan. Penderitaa itu bersumber dari keinginan. Hal itu bertentangan dengan rencana Tuhan yang menanamkan keinginan.
Kuncinya bukan pada sumber keinginan, melainkan pada arah atau tujuannya. Ketika manusia mengarahkan keinginannya kepada Tuhan, niscaya Dia tidak mengecewakan manusia yang sungguh merindukan-Nya. Tuhan yang tidak terbatas, Dialah yang dapat menjawab kerinduan manusia.
Benar, Allah yang menanamkan kerinduan dalam hati manusia. Dia pula yang dapat memenuhi kerinduan terdalam manusia. Orang yang memuaskan kerinduannya dengan banyak hal yang bukan Tuhan telah, sedang dan akan mengalami rasa kecewa.
Karena itu, marilah mengarahkan keinginan kita kepada Tuhan. Setuju?
Salam dan Tuhan memberkati.
SASL, Jumat 10 Februari 2023AlherwantaRenalam 041/23