Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Dalam banyak konteks, kita membaca kisah penggandaan roti (Matius 15:29-37). Kali ini, kita membacanya dalam masa Adven. Bagaimana memahami pesannya yang relevan saat kita sedang menyambut natal?
Sebelum Yesus menggandakan roti, khalayak itu telah mengikuti Dia selama tiga hari. Mereka takjub menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya (Matius 15:31). Yesus juga memberi mereka makan sampai kenyang (Matius 15:37).
Khalayak itu lapar akan Yesus dan ajaran-Nya. Karena itu berhari-hari mereka mengikuti Dia sampai mereka kelaparan. Yesus merasakan hal itu lalu memberi mereka makan. Betapa besar bela rasa Yesus kepada mereka yang mengikuti-,Nya.
Selama masa adven, kita menantikan kelahiran Yesus. Dia sungguh datang dan menjawab kerinduan kita. Kerap kita mengalami diri sebagai orang lumpuh, timpang, buta, bisu, atau kelemahan lainnya. Kita perlu disembuhkan.
Yesus yang kelahiran-Nya sedang kita nantikan akan memberi jawaban atas persoalan kita. Bukannya Dia akan mengambil tanggung jawab kita, melainkan menuntun, menyertai, dan meneguhkan kita. Yang kita nantikan kedatangan-Nya takkan mengecewakan kita.
Santo Yohanes Paulus II menulis, "Yesus Kristus adalah jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh setiap manusia." Dia memenuhi kebutuhan manusia di dunia sekarang dan di dunia yang akan datang.
Dalam menggandakan roti dan membagikannya kepada ribuan orang itu, Yesus melibatkan para murid-Nya. Hari ini, Dia juga meminta para murid-Nya membagikan yang telah diperoleh dari Dia. Para murid menjadi saluran rahmat dan berkat.
Tuhan Yesus, sadarkan kami ketika kami hanya merindukan hal-hal duniawi yang tidak dapat sungguh memuaskan hidup kami. Bantulah kami untuk merindukan Dikau, sumber kehidupan kami yang sejati.
Rabu, 4 Desember 2024HWDSF