Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Manusia dianugerahi satu kemampuan istimewa, yakni rasa kagum. Ketika dipadu dengan rasa tertarik dan ingin tahu, rasa kagum itu bisa menjadi pertanyaan. Semakin besar rasa kagumnya, makin banyak pula pertanyaannya.
Sokrates, filsuf Yunani kuno berkata, "Wisdom begins in wonder" (Kebijaksanaan berawal dalam rasa kagum). Siapa yang kagum dihantar masuk ke dalam kebijaksanaan.
Anak-anak secara jujur, alamiah, dan polos hidup dalam dunia rasa kagum. Umumnya, mereka itu suka bertanya. Mereka menikmati rasa kagum dan hidup dalam suasana ceria, karena melihat dunia ini selalu menarik; tidak pernah membosankan.
Rasa kagum yang diolah dan dikembangkan secara spiritual menghantar orang masuk ke dalam misteri hidup yang mendalam. Orang melihat dirinya sebagai pribadi penuh misteri dan potensi. Dirinya mengagumkan!
Ketika dia melihat keluar, tampaklah bahwa dunia dan segala isinya menyimpan kekayaan yang amat mengagumkan. Rasa kagum itu membawa sebagian orang menyadari bahwa ada kekuatan atau pribadi dahsyat yang menciptakannya.
Kesadaran manusia akan Allah lahir dari rasa kagum. Sikap ini mengandaikan jiwa yang peka dan terbuka. Mereka yang peka akan Allah yang hadir dalam ciptaan-Nya dan menyambutnya dengan rasa kagum mengalami keagungan ilahi. Mereka akan mencintai dan menghargai seluruh ciptaan Allah.
Sayang sekali, rasa kagum itu telah hilang dari kehidupan banyak orang, sehingga mereka gagal melihat dan mengalami Allah dalam segala keagungan-Nya. Mereka lebih tertarik pada dunia virtual dan kehilangan koneksi langsung dengan alam ciptaan yang mengagumkan.
Bisa jadi, asyik dengan benda-benda artificial itu telah menjauhkan manusia dari rasa kagum yang bisa mengantar kepada iman. Hanya mereka yang terbuka, rendah hati dan percaya akan mengalami kehadiran Allah dan semua karya-Nya yang mengagumkan.
Salam dan Tuhan berkati.
Selasa, 19 September 2023AlherwantaRenalam 256/23