Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Kemarin kita membaca Tuhan melantik Yesus di sungai Yordan, sabda-Nya, "Engkaulah Putra-Ku terkasih, kepada-Mu Aku berkenan" (Lukas 3:22). Sebelum suara itu terdengar, Roh Kudus dalam rupa burung merpati turun ke atas-Nya.
Hari ini, Yesus yang dipenuhi Roh Kudus itu tampil di muka umum, memulai karya-Nya. Dia datang ke Galilea, memberitakan Injil Allah (Markus 1:14). Sabda-Nya tidak hanya berwibawa, tetapi dahsyat kekuatan-Nya.
Dia mengajak orang untuk bertobat dan percaya kepada Injil (Markus 1:15). Kemudian Dia memanggil murid-murid yang pertama. "Marilah, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Markus 1:17).
Sabda-Nya yang dahsyat itu begitu menggetarkan, sehingga memukau Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Mereka segera meninggalkan perahu mereka dan mengikuti Yesus (Markus 1:18.20). Dia merekrut karyawan untuk "bisnis"-Nya dengan cara sangat unik.
Pertama, tanpa wawancara, "curriculum vitae" (CV) atau pun surat lamaran. Kedua, "perusahaan" dan pekerjaan-Nya pun unik, yakni menjala manusia. Apa itu menjala manusia? Meski mungkin tidak pernah mendengar istilah itu, para calon karyawan langsung ikut.
Mengapa sabda-Nya begitu dahsyat? Karena "Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan" (Ibrani 1:3). Lebih dari itu, "Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta" (Ibrani 1:2). Dia sungguh luar biasa!
Rekrutmen karyawan-Nya itu belum selesai atau masih berlangsung hingga hari ini. Dia masih membuka lowongan pekerjaan untuk menjala manusia itu. Prosedurnya sama: tidak perlu surat lamaran, CV, dan wawancara.
Yang membaca atau mendengarkan bacaan hari ini adalah para calon karyawan yang diundang-Nya itu. Sayangnya, hanya sedikit yang mau mengambil kesempatan itu. Mereka tidak tahu bahwa upahnya melampaui semua gaji yang pernah ada, yakni masuk ke dalam Kerajaan Surga dan hidup bahagia abadi bersama-Nya.
Senin, 13 Januari 2025HWDSF
