Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Kita mengenal minimal tiga macam Tuhan. Pertama, Tuhan dari para filsuf. Di sana, konsep Tuhan dijelaskan dengan argumen-argumen filosofis. Tuhan itu hasil olah akal budi manusia.
Kedua, Tuhan yang dijelaskan para teolog, yakni Tuhan yang dijelaskan berdasar refleksi teologis. Misalnya, Tritunggal Mahakudus. Di sini, Tuhan disajikan atas dasar sabda Tuhan yang tertera dalam Kitab Suci.
Sedang jenis Tuhan yang ketiga tampak dalam diri Tuhan Yesus. Dia bukan Tuhan hasil pemikiran para filsuf dan teolog, melainkan Tuhan yang diutus untuk hadir di antara manusia. Itulah yang penduduk kota Nain katakan setelah menyaksikan mukjizat Yesus. "Allah telah mengunjungi umat-Nya" (Lukas 7:16). Dalam Yesus, orang melihat dan merasakan Tuhan yang menyentuh manusia.
Tuhan yang hadir dalam Yesus itu amat berbeda dari Tuhannya para filsuf dan teolog. Pertama, Dia merasa iba melihat kesedihan dan kematian manusia (Lukas 7:13). Kedua, Dia menolong manusia secara nyata, sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya, membangkitkan orang mati (Lukas 7:14).
Orang Kristen percaya kepada Tuhan yang yang nyata, hidup, dan berinteraksi dengan manusia; bukan hasil spekulasi. Tuhan yang dulu membangkitkan pemuda Nain itu masih membangkitkan orang mati.
Kini, Dia secara fisik tidak tampak lagi. Namun, Dia masih merasa iba kepada manusia, menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang lapar, dan lain-lain melalui jemaat-Nya, yakni Gereja.
Para pengikut Yesus adalah kepanjangan tangan dan kaki Tuhan. Lewat hidup dan kasihnya kepada sesama, mereka dipanggil untuk menghayati Tuhan yang nyata itu. Sebagai Gereja, mereka menjadi tanda kehadiran Tuhan yang menyelamatkan.
Bagaimanakah selama ini kita menghadirkan Tuhan Yesus dalam hidup kita? Apakah Tuhan Yesus yang merasa iba terhadap kemalangan manusia tampak dalam tindakan kita? Marilah berdoa dan memohon agar kita menjadi sarana kehadiran Tuhan yang nyata, sehingga makin banyak orang percaya kepada Tuhan.
Selasa, 19 September 2023Alherwanta, O.Carm.