1 min dibaca
23 Mar
23Mar
Suara Keheningan | RP. Inosensius Ino, O.Carm

Saudara-saudari terkasih,
Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, bisakah aku berubah? Bisakah aku benar-benar memulai hidup yang baru? Kadang kita merasa terjebak dalam kesalahan masa lalu, seakan beban itu tak bisa kita lepaskan. Namun, hari ini kita diingatkan bahwa dalam kasih dan rahmat Allah, tidak ada yang mustahil. 

Kita bisa berubah, kita bisa bertobat, dan kita bisa memulai kembali. Jika kita melihat perjalanan hidup kita, segala pengalaman pahit dan manis telah membentuk siapa kita saat ini. Luka-luka yang kita alami, kesalahan yang kita buat, bahkan dosa-dosa yang kita sesali telah meninggalkan jejak dalam hidup kita. Tetapi, justru dari titik inilah kita bisa memulai sesuatu yang baru. Tuhan tidak meminta kita untuk melupakan masa lalu, tetapi untuk menjadikannya sebagai titik tolak menuju pertobatan dan kehidupan yang lebih baik. 

Belajar dari Musa: Dipanggil untuk Memulai Lagi
Dalam bacaan pertama, kita melihat kisah Musa. Musa bukanlah sosok sempurna; ia memiliki masa lalu yang kelam. Ia pernah membunuh seorang Mesir dan melarikan diri ke padang gurun. Mungkin ia berpikir bahwa segalanya sudah berakhir baginya. Namun, di sanalah, di tengah keterasingan dan kesunyian, Tuhan memanggilnya dari semak yang menyala. 

Tuhan memilih Musa bukan karena ia sempurna, tetapi karena ia bersedia mendengar panggilan itu. Demikian pula dengan kita. Tuhan selalu memanggil kita, bahkan di saat kita merasa paling jauh dari-Nya. Nama Tuhan yang diwahyukan kepada Musa adalah Yahwe, yang berarti "Aku adalah Aku" atau "Allah yang selalu hadir". Ini adalah janji bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia adalah Allah yang dapat kita panggil dalam setiap keadaan hidup kita. Kita mungkin merasa tidak layak, tetapi Tuhan tidak melihat masa lalu kita sebagai penghalang. Justru dari sanalah Ia ingin membangun sesuatu yang baru dalam hidup kita. 

Tanda Kasih Tuhan: Jawaban Kita Diperlukan
Bacaan kedua mengingatkan kita bahwa Tuhan telah memberikan tanda-tanda kasih-Nya: pembebasan Israel dari Mesir, makanan manna di padang gurun, dan air yang keluar dari batu karang. Dalam Perjanjian Baru, kita menerima tanda-tanda kasih itu dalam sakramen, terutama baptisan dan ekaristi. Namun, tanda-tanda ini bukanlah jaminan keselamatan otomatis. 

Keselamatan bukan hanya tentang apa yang telah Tuhan lakukan, tetapi juga tentang bagaimana kita meresponsnya. Tuhan telah membuka jalan, tetapi kita harus berani melangkah. Kita sering kali berharap bahwa rahmat Tuhan akan langsung mengubah kita tanpa usaha dari pihak kita. Namun, iman yang sejati adalah ketika kita, dengan segala keterbatasan dan kelemahan kita, tetap memilih untuk berjuang, untuk bertahan dalam iman, dan untuk terus memperbarui diri dalam kasih Tuhan. 

Waktu Rahmat: Jangan Menunda Pertobatan
Dalam Injil, Yesus mengingatkan bahwa masa hidup kita adalah masa kesempatan, masa pertobatan. Kita tidak tahu kapan penghakiman akan datang, tetapi satu hal yang pasti: waktu kita di dunia ini bukan untuk disia-siakan. Setiap hari adalah anugerah baru, setiap momen adalah peluang untuk kembali kepada Tuhan. Jangan menunggu besok untuk bertobat. Jangan berpikir bahwa kita masih punya banyak waktu. 

Hidup kita seperti pohon ara dalam perumpamaan Yesus. Tuhan dengan sabar menunggu buah yang kita hasilkan, tetapi akan ada waktunya di mana kita harus mempertanggungjawabkan hidup kita. Saudara-saudari terkasih, jika kita merasa bahwa hidup kita belum seperti yang Tuhan kehendaki, jika kita merasa bahwa kita telah terlalu jauh tersesat, jangan takut. 

Tuhan selalu membuka jalan bagi kita untuk kembali. Memulai kembali bukan berarti menghapus masa lalu, tetapi membiarkan rahmat Tuhan mengubah masa depan kita. Yang perlu kita lakukan adalah mengambil satu langkah: berdoa, bertobat, dan menyerahkan diri dalam kasih Tuhan. Sebuah awal baru selalu mungkin bagi siapa saja yang sungguh menginginkannya. Mari kita mohon rahmat Tuhan agar kita memiliki keberanian untuk memulai kembali, hari ini dan setiap hari. Amin.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.