Suara Keheningan | Yancen Wullo
Media sosial memberi kebebasan untuk berkata,
menulis, menjual dan bernyanyi sekalipun.
Dalam berekspresi tidak ada yang melarang sejauh dapat dipertanggungjawabkan.
Dari kisah sedih sampai menggembirakan. Dari bangun pagi hingga tidur malam. Dari yang rohani hingga profan. Dari masalah pribadi hingga menjadi konsumsi publik.
Dari lahir hingga kematian. Semua bisa menjadi kenangan yang dihadirkan kembali apabila pernah termuat dalam medsos.
Kata adalah ekspresi diri. Demikian juga tulisan dalam status. Dari kata orang mengenal kita.
Apa yang terungkap bisa menjadi ekspresi rasa yang sedang terjadi.
Itulah gambaran diri.
Ungkapan rasa tak pernah salah, namun tanggapan selalu beranekaragam.
Kita bebas bereksperimen,
namun kita juga siap menerima ragam tanggapan yang tidak sesuai maksud kita.
"Teruslah berekspresi dan tunjukan kualitasmu dalam kata dan tulisan yang membawa orang pada kreativitas baru."