1 min dibaca
05 Mar
05Mar
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm

Hari Kamis sesudah Rabu Abu menyajikan bacaan tentang hidup dan mati. Tuhan bersabda, "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan" (Ulangan 30:15). Orang yang normal mentalnya dan lurus pikirannya tentu memilih kehidupan. 

Tuhan pun menganjurkan demikian. "Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya" (Ulangan 30:19-20). 

Bagaimana hubungan bacaan tersebut dengan Injil (Lukas 9:22-25)? Bukankah dalam injil Yesus berbicara tentang penderitaan, wafat, dan kebangkitan-Nya (Lukas 9:22)? Ternyata, Yesus adalah pribadi yang memilih kehidupan dengan mengasihi Tuhan, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Dia taat kepada Tuhan dengan cara memikul salib. 

Setiap orang yang ingin memperoleh kehidupan perlu mengikuti Dia yang bersabda, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku" (Lukas 9:23). Itulah satu-satunya jalan untuk memperoleh keselamatan. Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat sampai kepada Tuhan tanpa melalui Dia (Yohanes 14:6). 

Dia juga menegaskan bahwa orang tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Mereka yang berusaha melakukannya justru akan kehilangan nyawanya. Seluruh dunia pun tidak akan sanggup membantu dia memperoleh keselamatan itu (Lukas 9:25). 

Yesus mengajarkan bahwa orang dapat memperoleh kehidupan lewat kematian. Artinya, kematian bersama dan dengan cara yang ditempuh Yesus. Menderita sengsara dan mati demi melaksanakan kehendak Tuhan justru mendatangkan kehidupan. 

Inilah paradoks ajaran Yesus tentang hidup dan mati. Kehidupan itu diperoleh lewat kematian. Yesus mengalaminya sendiri. Dia mengajarkan hal itu agar orang yang mengikuti-Nya memahami dan memenuhi tuntutan-Nya. 

Perjuangan di dunia ini pada dasarnya adalah tentang memilih hidup dan menolak mati. Hampir semua orang memilih kehidupan. Yang telah memilih jalan ini dituntut siap menderita dan mati bersama Yesus. Siapkah kita menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Yesus?

Kamis sesudah Rabu Abu, 6 Maret 2025HWDSF

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.