Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Hari ini kita membaca kisah menarik yang pesannya selalu relevan, yakni tentang Kain yang membunuh Habel (Kejadian 4:-15.25). Kisah ini merupakan kelanjutan dari bacaan hari Sabtu lalu (Kejadian 3:9-24) yang berbicara tentang konsekuensi dosa manusia. Manusia terpisah dari Allah, sesama, dan lingkungan hidupnya.
Salah satu konsekuensi dari dosa itu adalah perpecahan antara manusia dengan sesamanya. Faktor penyebabnya adalah iri hati dan rasa marah. Karena dua faktor itu, Kain membunuh Habel, saudaranya.
Dosa ini mendatangkan hukuman berat bagi pelakunya. Pertama, manusia abai akan tanggung jawab terhadap sesamanya. Ketika Tuhan bertanya kepada Kain tentang Habel, adiknya, dia menjawab, "Aku tidak tahu. Apakah aku penjaga adikku?" (Kejadian 4:9). Dosa menyebabkan sikap tidak peduli kepada sesama.
Kedua, kutukan atas manusia. "Terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu" (Kejadian 4:11). Darah sesama yang tertumpah karena dosa mendatangkan masalah, yakni manusia terkucil dari Tuhan dan sesamanya.
Iri hati lahir dari sikap membandingkan diri sendiri dengan sesamanya. Ini melahirkan perasaan rendah diri dan amarah. Rasa iri dan marah itu hingga kini menjadi masalah yang belum terpecahkan. Inilah misteri dosa iri hati.
Sementara manusia tidak mampu mengatasinya, dia terus merasakan akibatnya, yakni rasa benci di antara manusia. Kebencian itu kadang memotivasi manusia untuk membunuh sesamanya.
Ketiga, akibat pilihan yang salah. Kain mesti menanggung akibat dari pilihan yang salah dan tindakan yang keliru secara moral. Dia merasa iri hati dan membunuh adiknya. Akibatnya, merasa ketakutan, tetapi tidak bisa lari dari sana. "Barang siapa bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku" (Kejadian 4:14). Salah satu konsekuensi dari dosa adalah rasa takut atau tidak aman.
Kisah ini tidak seutuhnya buruk dan bukan alasan yang membuat manusia merasa putus asa menghadapi akibat dosanya. Tuhan tampil dengan kekuatan, kasih, dan pengampunan-Nya (Kejadian 4:15). Meskipun Kain melakukan dosa yang besar, Tuhan menawarkan kasih sayang dan melindunginya. Betapa pun besar dosa manusia, selama dia mau kembali kepada Tuhan, dia dapat mengharapkan keselamatan. Semoga rahmat Tuhan memampukan kita untuk memilih dan melakukan yang benar.
Senin, 17 Februari 2025HWDSF