Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Bejo Rangkuti berbaring di rumah sakit. Penyakit kronisnya kambuh. Gara-garanya dia melanggar anjuran dokter supaya mengendalikan "nafsu" makan minumnya.
Nafsu ditanamkan Tuhan dalam diri setiap insan. Berkat nafsu dan keinginan itulah manusia bertahan hidup dan sehat raganya.
Namun tatkala gagal mengendalikannya, keinginan itu membawa manusia jauh dari hidup sejahtera. Bahkan menjadi pencobaan dan sumber malapetaka.
Rasul Yakobus menulis, "Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut" (Yak 1: 14-15).
Ada bahaya keinginan demikian mengikat. Berubah dari alat menjadi tujuan. Karena keinginan manusia tidak terbatas, daya pikatnya mencengkeram sangat kuat. Mereka yang terperangkap olehnya bisa terbelenggu sampai akhir hayat.
Betapa pentingnya menyadari peranan dan fungsi keinginan. Manusia perlu mengaturnya dengan menggunakan akal budi dan nurani. Sumber dari keduanya ialah Tuhan yang telah menanamkan segala yang baik dalam diri manusia (bdk Yak 1: 17).
Keinginan manusia dimaksudkan agar mereka bebas merindukan Tuhan. Dalam kerinduan itu keinginan membebaskan. Hanya di sana keinginan itu boleh menyatu dengan tujuan.
"Your life is shaped by the end you live for. You are made in the image of what you desire," Thomas Merton. *)
Selasa, 15 Februari 2022RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.
*) Hidupmu dibentuk oleh tujuan hidupmu. Kamu diciptakan dalam gambaran dari apa yang kamu inginkan.