Suara Keheningan | Yancen Wullo
Ukuran kasih bukan pada ungkapan kata
Bukan juga pada hadiah dan janji
Semuanya bisa menjadi kenyataan namun itu bukan jaminan.
Saya percaya ketika mengatakan "aku mengasihimu' meluluhlantakkan rasa dia yang mendengar. Namun itu sesaat dan meruntuhkan anggapan bahwa kata-kata tak bisa dipegang kebenarannya. Lalu ada kesepakatan. Tak butuh banyak kata, juga tak seharusnya janji. Kata enak didengar, mengubah rasa.
Demikian janji manis di bibir namun pahit di hati jika tak ditepati. Ukuran kasih adalah kemampuan untuk mendoakannya. Bagiku doa adalah kekuatan cinta dan ukuran tertinggi dari rasa cinta adalah mendoakan yang dikasihi.
Karena itu jangan berkata aku mengasihinya jika tak mampu berdoa baginya. Mungkin aku benar mengasihi namun tak pernah mendoakannya sehingga menipis rasa dari waktu ke waktu.
Aku mendoakanmu karena aku mengasihimu. Di sini letak kekuatan cinta. Cinta dalam doa sebuah kekuatan. Cinta dalam janji itu palsu. Janji adalah sebuah impian.
Tak selamanya kita terkurung dalam mimpi. Jodoh itu datang pada orang yang tepat. Begitu pula dengan cara dan pada waktu yang tepat. Semua ini bisa benar jika tak ada salahnya engkau titipkan namanya pada setiap kata doamu.