Suara Keheningan | Yancen Wullo
Bangga jika akhirnya aku dikenal, apalagi dipuji dengan segala kehebatanku.
Kemanapun aku pergi, sapaan, salam dan pujian selalu akrab terdengar
Hidupku terjamin, segala kemudahan kudapati
Banyak orang ingin mencari serta mendapatkan.
Bertahan untuk dikenal menjadi identitas yang kuat melekat.
Jika aku memilih,
Lebih rindu untuk tidak dikenal dan dilupakan.
Tidak dikenal jauh lebih terhormat daripada dikenal tetapi dihina dan direndahkan Inilah pilihanku, pilihanmu bisa berbeda.Kita bebas memilih.
Sang mistis, Theresia Liseux berucap. Ama nesciri et pro nihilo reputari.
Suka untuk tidak dikenal dan dianggap bukan apa-apa.
Tidak ingin dikenal bukan diam dan pasif.
Aku melakukan banyak hal, menciptakan kreativitas baru
Mendengarkan dan bertindak aktif dalam diamku Orang mengalami diamku dalam aksi,
Diam yang ber-aksi.
Harapanku, aku semakin kecil tapi dikenang dalam karyaku
Aku ingin Lebih cepat mematikan egoku yang cenderung mencari perhatian
Bawah sadarku yang selalu menonjolkan diri dan terus mencari identitasnya
Menjadikanku sombong dan tinggi hati.
Aku belajar rendah hati, tidak ingin menonjol dan menyimpan semua berkat-Nya
Tanpa harus menyombongkan diriku.
Dilupakan orang, tidak diperhatikan
Suatu penyangkalan diri yang besar.
Dengan kenyakinan Hidup tidak mencari penghargaan, tidak mencari pujian
Hanya DIA saja cukup.
DIA mengenalku,
Dia menyelami hidupku
DIA yang menjadi kebanggaanku.