Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Dalam kaitan dengan peristiwa atau perkara hukum tertentu diperlukan saksi mata. Mereka berperan memberikan keterangan yang benar (sesuai kenyataan) tentang apa yang terjadi dan siapa yang terlibat.
Berkat bantuan mereka informasi yang diperlukan tentang perkara itu bisa dikumpulkan. Berdasarkan itu kebenaran dan keadilan bisa ditegakkan.
Saksi mata juga diperlukan ketika menyangkut iman. Misalnya, tentang iman Kristiani. Mengapa? Karena iman Kristiani itu menyangkut peristiwa. Nama peristiwa itu ialah Yesus Kristus.
Dialah Sabda yang sejak semula ada (1 Yoh 1: 1) dan telah menjadi manusia. Inilah peristiwa utama dalam iman Kristen. Salah satu saksi atas-Nya ialah Yohanes, rasul dan pengarang Injil.
Firman hidup itu telah dia dengar, dia lihat, dan dia raba (1 Yoh 1: 1). Firman yang menjadi manusia itu nyata dan fakta; bukan legenda. Berdasarkan pengalaman itu Yohanes memberikan kesaksian.
Dia juga menulis dan memberitakannya. Tujuannya, agar orang percaya dan beroleh persekutuan dengannya (1 Yoh 1: 3). Memperoleh hidup yang kekal.
Dia saksi yang dapat dipercaya, karena telah bergaul dengan Dia; menyaksikan wafat-Nya (Yoh 19: 35) dan kebangkitan-Nya (Yoh 20: 8-9). Dengan demikian kesaksiannya sungguh dapat dipercaya.
Yohanes itu rasul. Dia juga pengarang Injil. Lebih dari itu, dia adalah saksi mata atas pusat iman, yakni Sang Firman yang telah menjadi manusia, menderita, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan dunia dan seluruh umat manusia.
enin, 27 Desember 2021Pesta St. Yohanes, rasul dan pengarang injil RP Albertus Magnus Herwanta, O. Carm.