Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm
Seseorang bertanya pada Bill Gates, "Adakah orang yang lebih kaya dari dirimu?" Bill Gates menjawab bahwa hanya ada satu orang. Bill Gates mulai bercerita:
Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku belum sekaya ini, aku pergi ke bandara New York. Aku membaca surat kabar yang digelar di sana. Aku tertarik pada salah satu surat kabar tersebut, aku ingin membelinya.
Ternyata, uangku tidak cukup. Tetiba seorang pria kulit hitam memanggilku dan mengatakan, "Koran ini untuk Anda." Aku berkata, "Tapi uangku tidak cukup."Dia berkata, "Tidak masalah, aku memberikannya gratis."
Setelah 3 bulan, aku pergi lagi ke bandara New York. Secara kebetulan cerita itu terjadi lagi. Anak yang sama memberiku koran gratis. Aku bilang bahwa aku tidak bisa menerimanya. Lalu, ia berkata, "Aku akan memberimu keuntungan dari apa yang telah aku lakukan."
Setelah lewat 19 tahun, aku sudah kaya dan aku memutuskan untuk menemui anak itu. Aku menemukannya setelah satu setengah bulan mencarinya.
Aku bertanya padanya, "Kau kenal aku?" Dia bilang, "Ya, kau terkenal. Namamu Bill Gates" Aku bilang, "Beberapa tahun yang lalu kau memberiku surat kabar gratis dua kali. Sekarang aku ingin mengimbangimu. Aku akan memberikan semua yang kau inginkan."
Pemuda kulit hitam itu menjawab, "Anda tidak dapat mengimbangiku." Aku tanya, "Kenapa?" Dia berkata, "Karena aku memberimu ketika aku miskin. Sedangkan Anda ingin memberiku ketika Anda kaya. Jadi bagaimana Anda bisa mengimbangiku?"
Bill Gates menyimpulkan, "Kurasa pria kulit hitam itu lebih kaya daripada aku." Kita tidak harus menunggu kaya lebih dulu untuk memberi sesuatu. Memberi dari kelebihan itu biasa, tetapi memberi dari kekurangan itu luar biasa. Amat sedikit yang melakukannya. Salah satunya, janda yang memasukkan dua peser uang di peti persembahan dalam Bait Allah.
Salam dan Tuhan memberkati.
SOHK, Jumat 26 Mei, 2023AlherwantaRenalam 146/23